Pacu Jalur Budaya dan Olahraga Tradisional Kabupaten Kuantan Singingi Riau

1) Asal usul budaya dan olahraga tradisional, sudah ada sejak zaman Belanda. Pada awalnya Pacu Jalur diadakan di desa-desa sekitar Sungai Kuantan untuk memperingati hari besar Islam, seperti Maulid Nabi, Idul Fitri dan Tahun Baru Islam. Namun, setelah Belanda masuk ke Indonesia, Pacu Jalur berubah fungsi yaitu untuk mengenang sang Ratu. s Hari Jadi Wihelmina. Pacu jalur tidak diadakan pada masa penjajahan Jepang. Setelah era Kemerdekaan Indonesia, Pacu Jalur kembali digelar untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Oleh karena itu, Pacu Jalur selalu diadakan sekitar bulan Agustus setiap tahunnya. Pacu Jalur telah menjadi agenda resmi Pemerintah Daerah (Pemda) dan telah masuk dalam kalender pariwisata nasional. Awalnya pacu jalur ini hanya diperingati pada acara-acara keagamaan saja, yaitu acara keagamaan maulid nabi Islam. Namun dengan perkembangannya, pacu jalur tidak lagi ditampilkan pada acara-acara keagamaan saja. 

2) Wisata yang terdapat dalam budaya pacu jalur adalah pasar malam, pacu jalur expo, kawasan seni festival. 

3) Nilai-nilai apa yang terkandung dalam pacu jalur, nilai adaptasi terhadap alam, dimana alat pacu jalur harus beradaptasi dengan sungai, nilai seni budaya terlihat dari ukiran, cat track dan pakaian atau seragam pacu jalur, nilai ekonomis terlihat pada saat pembuatan pacu jalur yang tidak mengeluarkan biaya sedikit pun. dan nilai sportif dilihat dari gerakan anak balap dayung dayung dan kekuatan lengan dan tangan dengan penuh semangat. Informasi lebih lanjut bisa langsung di Berita Pekanbaru Terbaru.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *